Mulai Hari Ini Penumpang Kereta Api Bisa Menggunakan Underpass Stasiun Tugu

0
118
Underpass stasiun Tugu Yogyakarta yang mulai beroperasi sejak 26 Desember 1959 telah mengalami beberapa kali renovasi. (zukhronnee muhammad)

Terowongan atau Underpass khusus penumpang Kereta Api jarak jauh yang melintas di bawah jalur rel Kereta Api Stasiun Tugu Yogyakarta mulai dioperasikan. Terowongan sepanjang 65,8 meter telah berdiri sejak 1959 dan sudah beberapa kali direnovasi.

Kini, penumpang kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di terowongan tersebut, salah satunya eskalator. Desain interiornya juga dipercantik dengan tambahan ornamen estetik berunsur Jawa dan pencahayaan yang cukup dari sistem penerangan.

Selain dilengkapi dengan eskalator dan pendingin udara, terowongan ini dihiasi dengan foto-foto bersejarah Kereta Api dan stasiun Tugu Yogyakarta. Salah satunya adalah perjalanan rahasia Presiden Soekarno dan rombongan menggunakan Kereta Uap C2849 ke Yogyakarta. 

Ini adalah langkah awal pemindahan Ibukota Negara ke Yogyakarta karena Jakarta dinilai sudah tidak kondusif paska kedatangan sekutu dan NICA.

Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Franoto Wibowo usai peresmian Underpass Stasiun Yogyakarta pada Senin (31/7/2023) mengatakan, terowongan bawah tanah tersebut bisa dimanfaatkan penumpang KA Jarak Jauh yang masuk lewat pintu selatan Stasiun Tugu. Khususnya penumpang yang naik KA di Jalur 3, 4, 5 dan 6.

“Penumpang yang turun dari KA yang berada di jalur 4, 5 dan 6 juga bisa keluar ke pintu selatan dengan menggunakan terowongan underpass sehingga tidak perlu melewati jalur KA di jalur 1, 2 maupun 3,” tandasnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam sambutannya mengatakan, terowongan ini bukan sekedar terowongan fisik melainkan merupakan wujud dari komitmen Pemerintah dan berbagai pihak terkait untuk terus meningkatkan pelayanan dan infrastruktur yang lebih baik.

“Renovasi ini juga menjadikan penting dari semangat kemajuan dan perubahan sesuai dengan tuntutan zaman yang berkembang saat ini,” tandasnya.

Kontributor: Zukhronee Muhammad