Maggot, Solusi Inovatif Pengelolaan Sampah di Yogyakarta

0
182
Pengelolaan sampah di Dusun Petung, Kasihan Bantul Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta, kota dengan tantangan pengelolaan sampah harian hingga 2.000 ton, kini menemukan solusi inovatif dan berkelanjutan. Yayasan Benih Baik dan Maybank Indonesia telah berkolaborasi untuk mendukung pengelolaan sampah organik di kota ini.

Solusi inovatif ini berpusat di Dusun Petung, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, dengan memanfaatkan Maggot atau Black Soldier Fly (BSF) dalam pengelolaan sampah organik.

Menurut Firdaus Juli, pendiri Yayasan Benih Baik, penggunaan Maggot tidak hanya memberikan hasil finansial yang baik tetapi juga memiliki dampak positif terhadap lingkungan.

Maggot, yang muncul dalam pengolahan sampah organik dan non-organik, berkontribusi besar dalam mitigasi perubahan iklim melalui pengurangan gas metana dari tumpukan sampah.

“Ini menjadikan Maggot sebagai solusi holistik dan berkelanjutan,” ujarnya Sabtu (25/11/2023).

Sementara Presdir Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengungkapkan bahwa banknya telah merancang dan mendukung pembangunan fasilitas pengelolaan sampah organik ini.

“Dengan luas sekitar 150 meter persegi, fasilitas ini diharapkan mampu mengelola sekitar 500 kg sampah organik per hari,” ujarnya.

Maybank Indonesia berharap, melalui fasilitas pengelolaan sampah organik dan budidaya BSF ini, dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan pengelolaan seluruh sampah organik di TPS-3R.

“Langkah ini sejalan dengan komitmen Maybank Indonesia untuk berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan pengelolaan sampah yang lebih baik di Yogyakarta,” tandasnya.

Dengan inisiatif ini, Yogyakarta berpotensi menjadi contoh dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan memberikan inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. Ini adalah langkah penting menuju keberlanjutan lingkungan dan perubahan positif dalam pola pikir masyarakat terhadap pengelolaan sampah.

Kontributor: Zukhronee Muhammad