Komitmen dalam membangun pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani kopi lokal kembali ditunjukkan oleh PT KPP Mining. Melalui Program Agroforestri Kopi, KPP Mining menggandeng Maxi Consulting Indonesia untuk memperluas akses pasar bagi petani binaan dari Kabupaten Tapin (Kalimantan Selatan), Kabupaten Lahat (Sumatera Selatan), dan Kabupaten Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dengan berpartisipasi dalam ajang nasional Jogja Coffee Week 2025.
Ajang tahunan yang dikenal sebagai salah satu pameran kopi terbesar di Indonesia ini menjadi momentum strategis untuk memperkenalkan hasil kopi unggulan dari para petani binaan kepada pasar yang lebih luas, termasuk pelaku industri dan pecinta kopi dari berbagai daerah.
Head of People & Culture Development KPP Mining, Iskandar Fahlavi, menegaskan bahwa inisiatif ini lahir dari kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan petani kopi.
“Peningkatan kapasitas dan keberlanjutan lingkungan harus diiringi dengan akses pasar yang memadai. Partisipasi dalam Jogja Coffee Week adalah langkah nyata kami untuk mendorong keterlibatan aktif petani dalam rantai nilai industri kopi,” ujarnya Jumat (5/9/2025).
Lebih dari sekadar memamerkan hasil panen, KPP Mining juga mendorong peningkatan kualitas kemasan dan citra produk kopi binaan. Kopi dari program Agroforestri kini hadir dengan tampilan premium yang dirancang untuk meningkatkan daya saing di pasar nasional bahkan global.
“Branding yang kuat adalah bagian dari strategi kami agar kopi dari Tapin, Lahat, dan Sumbawa tidak hanya dinikmati, tetapi juga dihargai lebih tinggi. Kami ingin menunjukkan bahwa kopi petani lokal memiliki kualitas yang layak bersaing di pasar internasional,” tambah Iskandar.
Dalam program ini, KPP Mining membina puluhan petani di masing-masing daerah: 35 petani di Tapin, 20 petani di Sumbawa, dan sekitar 60 petani di Lahat. Perusahaan juga menyediakan fasilitas seperti nursery kopi, mesin pulper, huller, hingga pelatihan pascapanen.
“Kami ingin kontribusi KPP tidak hanya berhenti di sektor tambang, tetapi juga benar-benar dirasakan masyarakat melalui peningkatan kesejahteraan,” jelas Iskandar.
Kolaborasi ini diperkuat oleh Maxi Consulting Indonesia, sebuah konsultan bisnis dan pemasaran yang fokus pada pengembangan UMKM dan produk lokal. Founder & CEO Maxi Consulting, Ardhi Setyo Putranto, menjelaskan peran pihaknya dalam menyiapkan strategi pemasaran, distribusi, hingga penguatan narasi brand.
“Peran kami dalam kolaborasi ini adalah memastikan produk kopi binaan siap dari sisi mutu, pengemasan, dan komunikasi brand. Jogja Coffee Week adalah titik awal yang kami harapkan bisa membuka berbagai peluang kerja sama bisnis jangka panjang,” kata Ardhi.
Menurut Ardhi, tantangan utama terletak pada mindset pasar yang masih cenderung melihat kopi lokal sebagai produk sekunder.
“Padahal dari sisi kualitas dan cita rasa, banyak kopi kita yang sudah layak ekspor. Tugas kami adalah menjembatani antara potensi produk dan kebutuhan pasar,” tegasnya.
Partisipasi dalam Jogja Coffee Week menjadi bukti nyata sinergi antara sektor industri dan konsultan pengembangan bisnis dalam mendorong ekonomi kerakyatan berbasis komoditas unggulan daerah.
Dengan langkah strategis ini, KPP Mining bersama Maxi Consulting berharap dapat menciptakan ekosistem kopi yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pasar. (*)














