Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Sediakan 3000 Porsi Takjil Gratis Setiap Hari

0
292
Jamaah maupun pengunjung Masjid Jogokariyan menikmati ribuan porsi takjil di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan pada 2022 silam (dok.masjid Jogokariyan)

Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ) kembali lagi pada Ramadhan 1444 H tahun ini. Kali ini kegiatan tahunan KRJ menyediakan ribuan takjil bagi masyarakat yang ingin berbuka puasa di Masjid Jogokaryan.

Salah satu kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat adalah sebar takjil sebanyak 3000 porsi. Semua tersaji gratis di halaman masjid saat menjelang Magrib. Diperuntukkan bagi jamaah maupun pengunjung yang ingin berbuka puasa.

Selain itu KRJ rutin menghadirkan ratusan tenant pasar sore yang berjualan di sepanjang ruas jalan Jogokariyan. Aneka ragam menu buka puasa ini bisa dibeli mulai selepas Ashar hingga Isya. 

“Disamping itu ada kajian buka puasa yang juga dilaksanakan setiap hari. Ada pula diskusi keagamaan dengan tema-tema variatif,” kata Muhammad Jazir, Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, saat dikonfirmasi Kamis (23/3/2023).

Terkait dengan diskusi tematik selama Ramadhan ini, Masjid Jogokariyan fokus dalam pemberdayaan ekonomi dan budaya. Hal ini juga dikarenakan Masjid Jogokariyan sudah ditetapkan sebagai Kampung Budaya Jawa Ngayogyakarta Hadiningrat.

“Jadi nanti kita akan ada cerdas cermat Bahasa Jawa dan hal lainnya yang terkait budaya Jawa Kesultanan Yogyakarta. Nanti kita akan coba mengenalkan kuliner Kesultanan dari HB (Hamengku Buwono) 1 sampai HB terakhir (saat ini),” lanjutnya.

Untuk memastikan terpenuhinya kuota 3000 porsi selama 30 hari puasa pihak Masjid Jogokariyan membuka donasi bagi masyarakat umum. Donasi ini mulai dari Rp15 ribu per porsi.

Masjid Jogokariyan yang berlokasi di Jalan Jogokaryan No 36, Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Jogja selalu menjadi jujugan atau tujuan para wisatawan religi. Terlebih saat memasuki bulan Ramadhan.

Masjid ini semulanya adalah surau kecil yang dibangun pada 20 September 1966 di Kampung Jogokariyan. Dari sekian banyak nama yang diusulkan untuk Masjid, para pendiri dan perintis dakwah tetap mempertahankan nama Masjid Jogokariyan hingga saat ini.

Kontributor: Zukhronee Muhammad