Wacana bergabungnya tokoh eksternal, Budi Arie Setiadi, ke Partai Gerindra mendapat tanggapan dari barisan kader muda di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Melalui juru bicara mereka, Antonius Harya, kelompok yang menamakan diri Kader Muda Gerindra DIY menyampaikan aspirasi resmi kepada DPD Gerindra DIY.
“Kami datang dengan semangat kulonuwun (permisi) untuk menyampaikan isi hati kami sebagai kader yang tumbuh dan ditempa di partai ini,” ujar Antonius di Yogyakarta, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan Partai Gerindra merupakan partai terbuka sesuai amanat AD/ART, namun keterbukaan itu tetap harus berlandaskan etika dan penghormatan terhadap proses kaderisasi.
“Rumah besar ini tentu sangat terbuka. Namun, kami percaya setiap rumah memiliki adat, tata krama, dan yang paling penting, pondasi yang dibangun oleh mereka yang telah lama tinggal di dalamnya,” ucapnya.
Dalam pernyataannya, kader muda tidak secara eksplisit menolak rencana masuknya Budi Arie. Namun, mereka menekankan pentingnya menjaga marwah partai dengan menghormati perjuangan kader yang telah lama berkontribusi.
“Seragam Gerindra yang kami kenakan ini adalah kehormatan yang diperoleh melalui keringat, loyalitas, dan tempaan ideologi. Ini bukan sesuatu yang bisa didapat hanya karena momentum,” kata Antonius.
Ia menambahkan, partai sebaiknya memberi prioritas kepada kader internal yang telah terbukti loyal.
“Kami sangat menghargai niat baik siapa pun untuk berkontribusi. Akan tetapi, alangkah bijaknya jika energi partai difokuskan untuk mengangkat marwah ribuan kader yang berjuang tanpa pamrih, jauh sebelum fajar kemenangan terlihat,” ujarnya.
Kader Muda Gerindra DIY berharap aspirasi tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi DPP dalam menentukan arah kebijakan partai.
“Kami hanya ingin memastikan, siapa pun yang masuk ke rumah ini benar-benar memahami nilai perjuangan kami, dan tidak hanya singgah untuk sementara waktu,” tutup Antonius. (“)
