Jogja Book Fair 2025 Jadi Momentum Perkuat Literasi, Inklusi, dan UMKM

0
11
Pembukaan Jogja Book Fair 2025. (istimewa)

Jogja Book Fair (JBF) 2025 resmi dibuka pada Kamis (4/9/2025) dan akan berlangsung hingga 14 September mendatang. Lebih dari sekadar pameran buku, gelaran ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi untuk memperkuat budaya literasi, inklusi sosial, sekaligus menggerakkan roda perekonomian masyarakat melalui dukungan terhadap UMKM lokal.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY, Kurniawan, menjelaskan bahwa tema Literasi, Inklusi, dan Kesejahteraan dipilih untuk menegaskan pentingnya literasi sebagai sarana membangun ruang terbuka bagi semua kalangan serta mendorong kesejahteraan berbasis pengetahuan dan kreativitas.

“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa ekosistem literasi dapat berdaya dan berkelanjutan,” ujarnya.

Wakil Gubernur DIY menambahkan, buku tetap memiliki kedudukan istimewa di tengah derasnya arus digitalisasi.

“Buku adalah jendela ilmu dan jembatan pengetahuan. Melalui buku, manusia bisa menembus ruang dan waktu, memperkaya wawasan, serta menemukan inspirasi membangun masa depan. Melalui Jogja Book Fair ini, mari jadikan membaca sebagai kebutuhan hidup sekaligus sumber kebahagiaan,” tegasnya.

JBF 2025 digelar selama 11 hari dan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 13 tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY, Hari Literasi Internasional (8 September), serta Hari Kunjungan Perpustakaan (14 September).

Tercatat ada 30 agenda yang akan diselenggarakan, mulai dari talk show, workshop, bedah buku, lomba anak, diskusi komunitas, hingga pertunjukan seni.

Ketua IKAPI DIY, Wawan Arif Rahman, menilai buku adalah sumber pengetahuan dan kebijaksanaan.

“Dari Pramoedya Ananta Toer kita belajar martabat, dari Ki Hajar Dewantara kita belajar pengabdian, dan dari Nelson Mandela kita belajar keadilan,” katanya.

Selain itu, Dinas Koperasi dan UKM DIY juga membuka 15 booth gratis bagi pelaku UMKM, termasuk dari kalangan disabilitas, agar dapat memperluas jejaring pemasaran sekaligus memperkuat daya saing produk lokal.

Dengan dukungan lintas sektor, Jogja Book Fair 2025 diharapkan tidak hanya memperkokoh tradisi literasi di Yogyakarta, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat. (*)