Libur Lebaran 2024 diwarnai dengan tumpukan sampah di beberapa titik di Yogyakarta.
Hal ini terjadi karena Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menutup depo sampah selama beberapa hari untuk pengosongan. Penutupan ini membuat warga yang biasa membuang sampah secara mandiri di depo kebingungan dan terpaksa meninggalkan sampah mereka di pinggir jalan.
“Perintah pusat, tutup dulu. Soale Piyungan tutup,” ujar petugas jaga di depo sampah THR. Hal ini menambah kebingungan warga tentang kapan depo akan dibuka kembali.
Petugas depo yang jaga pun tidak mengetahui kapan depo akan dibuka kembali untuk umum.
Warga mengeluhkan situasi ini karena menyebabkan timbunan sampah baru di berbagai tempat, seperti di depan BCA Jalan Brigjen Katamso dan Halte Trans Jogja Sekolah Maria Immaculata Marsudirini.
Seorang warga Gondomanan, Sangkan, saat ditemui pada Jumat (19/4/2024) mengatakan bahwa tumpukan sampah ini sudah menjadi masalah berulang, terutama saat petugas terlambat membersihkan.
Warga lain, Erni, merasa malu dengan kondisi ini, terutama saat keluarga dari luar kota berkunjung selama Lebaran. Dia juga menyoroti kesulitan mengingat jadwal buka depo yang tidak jelas dan sering berubah.
Kepala DLHK DIY, Kusno Wibowo, mengakui adanya masalah tersebut dan menyatakan bahwa Pemda DIY telah membuka TPST Piyungan untuk menampung sampah dari kabupaten/kota. Namun, dia menambahkan bahwa ini seharusnya menjadi tanggung jawab Pemkot Jogja untuk dieksekusi.
Kusno menduga tumpukan sampah muncul karena petugas kebersihan tidak mengambil sampah pasca Lebaran untuk dikirim ke depo.
Dia mendesak Pemkot Jogja untuk segera menangani sampah yang berserakan, terutama karena kuota sampah dari Kota Yogyakarta yang bisa dikirim ke TPST Piyungan terbatas.
Warga berharap Pemkot Jogja dapat segera menyelesaikan masalah ini dengan memberikan informasi yang jelas tentang jadwal buka depo dan memastikan petugas kebersihan mengambil sampah secara rutin. Selain itu, diperlukan solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah sampah di Jogja, seperti edukasi masyarakat tentang pengurangan sampah dan pengelolaan sampah yang lebih efektif.
Kontributor: Zukhronee Muhammad