Di tengah musim hujan, Yogyakarta justru dilanda cuaca panas. Fenomena alam equinox, di mana matahari melintas tepat di atas garis khatulistiwa, menjadi penyebabnya.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelaskan bahwa sinar matahari yang terik langsung menyinari bumi saat equinox, mengakibatkan cuaca panas di sebagian wilayah Yogyakarta.
“Suhu di Yogyakarta mencapai rata-rata 30 derajat Celcius, dengan terendah 22 derajat Celcius dan tertinggi 33 derajat Celcius,” ungkap Reni saat dikonfirmasi Rabu (20/3/2024).
Kondisi ini diprediksi berlangsung selama sepuluh hari ke depan, terutama jika cuaca cerah.
BMKG menghimbau pemerintah daerah untuk bersiap mengantisipasi cuaca ekstrem dan dampak musim kemarau di wilayah yang rentan kekeringan, seperti kebakaran hutan dan lahan serta kekurangan air bersih.
Masyarakat pun diimbau menjaga stamina dengan minum vitamin dan air putih, terutama saat berpuasa di bulan Ramadan.
Kontributor: Zukhronee Muhammad